Jumat, 19 Desember 2008

kaca mata



Kaca ditemukan th 3000 SM, tapi lensa kaca baru dikenal th 800 SM. Sebelumnya, orang Yunani menggunakan bola kaca diisi air dan diletakkan di atas obyek yang akan dilihat, atau batu kwarsa. Kaisar Nero, dari Romawi menggunakan cincin “emerald” untuk membantu memperbaiki penglihatannya.

Tahun 800an, orang Cina membuat alat pembesar berbingkai dari kristal batu karang, kwarsa atau “beryl”. Tahun 1000, kaca pembesar, disebut “Batu Pembaca” mulai dikenal di Eropa, berbentuk bola kaca yang diletakkan di atas benda yang akan dilihat.

Tahun 1268, Roger Bacon, pendeta dan ilmuwan Inggris, menemukan kacamata baca. Tahun 1275, Marcopolo, petualang Italia ke Cina, menemukan orang Cina telah mempergunakan kacamata yang digantungkan di atas telinga.

Di Eropa kacamata mulai dikenal th 1284 di Itali oleh Salvino D’armate, pendeta dan seniman. Namun sekitar th 1300, perkembangannya terhambat oleh gerakan anti kacamata, “The Guild of Venetian Crystal workers”, yang mengharamkan kacamata:

“Nobody in the said guild of crystal workers shall dare to buy, or cause to be bought, or sell, or cause to be sold, any work of colourless glass which counterfeits crystal, for example, buttons, handles, disks for small barrels and for the eyes.

Tahun 1500 ditemukan kacamata untuk “myopia”, yang juga dipakai Paus Leo X. Saat itu kacamata mulai banyak dijual di jalan-jalan, di mana pada kacamata itu tertera goresan angka yang menunjukkan usia pemakainya.

Th 1700, kacamata menjadi simbol kebangsawanan. Berawal dari raja Philip V, permaisuri dan 500 pengawal wanitanya, yang menggunakan kacamata dari kulit penyu, kacamata menjadi mode di kalangan menengah atas di Spanyol.

Th 1760, Benjamin Franklin menciptakan kacamata bifokal, berupa perpaduan dua lensa yang ditempelkan bagian atas dan bawah begitu saja. Ini adalah awal perkembangan lensa bifokal dan multifokal.

Th 1790 kaca mulai digunakan sebagai lensa dan Venice (Itali) serta Nuremburg (Jerman) tumbuh sebagai pusat penggosokan lensa kaca yang amat terkenal. Perubahan ini diikuti oleh perubahan disain frame. Dari “monocle”, lensa tunggal yang ditempelkan di depan bahan bacaan dan pengguna kacamata menempelkan matanya sambil memicingkan mata yang sebelah dan “lorgnettes”, kacamata berbentuk gagang panjang yang dipegang dengan satu tangan dan ditempelkan pada mata untuk membaca, tahun 1800 diketemukan “oxfords”, di Perancis disebut “Pince-nez” atau “Pinch Nose”, yaitu kacamata dengan alat penyangga yang dijepitkan di hidung. Termasuk pemakai kacamata ini adalah President Theodore D Rossevelt dari AS.

Th 1826, John Isaac Hawkins, penemu, pemusik dan insinyur, menemukan lensa trifocal untuk melihat dekat, menengah dan jauh. Dan th 1884-1908 ditemukan teknologi yang menyempurnakan bifocal temuan Benyamin Franklin, menjadi bifokal dalam 1 kepingan atau “one-piece bifocals”. Tahun-tahun tersebut ditandai dengan penemuan kacamata mendekati bentuknya seperti sekarang: kacamata dengan bingkai melingkari kepala, ditambah “temples”. Kacamata mulai mempergunakan gagang menempel di kiri kanan kepala. Th 1880, mulai dikenal kacamata dalam bentuk modern, gagang melengkung dan pas menempel di daun telinga kiri dan kanan.

Akhir th 1800, lensa spheris mulai dikenal untuk mengatasi “astigmatism” atau kelainan silendris. Tahun 1938, ditemukan lensa kontak, terdiri dari lapisan film tipis dan dipasang mengambang di permukaan kornea mata di bawah bulu mata tanpa bingkai kacamata. Lensa ini mendorong revolusi di dunia selebritis: aktor-aktor merubah warna mata mereka menggunakan lensa kontak.

Tahun 1970 ditemukan bahan plastik, CR 39, sebagai pengganti kaca. Penemuan ini merubah pandangan orang terhadap kacamata. Kebutuhan massal akan kacamata memunculkan ribuan jenis frame dan jenis lensa kacamata baru, yaitu “one-hour superstores grind lenses”, lensa jadi atau siap pakai. Orang tidak perlu lagi menunggu lama untuk membeli kacamata. Mereka tinggal menentukan ukuran lensa, memilih bingkai yang sesuai, dan satu jam kemudian kacamata itu siap pakai.
Semua perkembangan ini akhirnya menuju pada satu tujuan: penciptaan lensa kacamata yang memenuhi 3 syarat: kekuatan dan kenyamanan lensa plastik, kekukuhan dan ketajaman lensa kaca dan kemampuan memperbaiki penglihatan manusia.

Tidak ada komentar:

SELAMAT DATANG

hALO..HALO..HALO.. apa kabar semua.. gw lagi belajar blog niih.. masih banyak butuh ilmu.. kalo ada yang mau bagi-bagi ilmu kirim dung ke email gW.. >> khairunnisa.ipa5@gmail.com