Jumat, 19 Desember 2008

mie

Mie merupakan salah satu jenis makanan yang paling populer di Asia khususnya di Asia Timur dan Asia Tenggara. Menurut catatan sejarah, mie pertama kali dibuat di daratan Cina sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa pemerintahan dinasti Han. Dari Cina, mie berkembang dan menyebar ke Jepang, Korea, Taiwan dan negara-negara di Asia Tenggara bahkan meluas sampai kebenua Eropa. Menurut buku-buku sejarah, di benua Eropa mie mulai dikenal setelah Marco Polo berkunjung ke Cina dan membawa oleh-oleh mie. Namun pada perkembangannya di Eropa mie berubah menjadi pasta seprti yang kita kenal saat ini.
Sesungguhnya seni menggiling gandum telah lebih dahulu berkembang di Timur Tengah, seperti di Mesir dan Persia. Logikanya mie juga mula-mula berkembang di sana dan diajarkan sebagai sebagai lembaran-lembaran tipis menyerupai mie. Pada awalnya mie diproduksi secara manual, baru pada tahuan 700-an sejarah mencatat terciptanya mesin pembuat mie berukuran kecil dengan menggunakan alat mekanik. Evolusi pembuatan mie berkembang secara besar-besaran setelah T.Masaki pada tahun 1854 berhasil membuat mesin pembuat mie mekanik yang dapat memproduksi mie secara masal. Sejak saat itu, mie mengalami banyak perkembangan, seperti di Cina mulai diproduksi mie instant yang dikenal dengan nama Chicken Ramen dan di Jepang muncul Saparo Ramen (1962).

batik

Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Cara pembuatan

kaca mata



Kaca ditemukan th 3000 SM, tapi lensa kaca baru dikenal th 800 SM. Sebelumnya, orang Yunani menggunakan bola kaca diisi air dan diletakkan di atas obyek yang akan dilihat, atau batu kwarsa. Kaisar Nero, dari Romawi menggunakan cincin “emerald” untuk membantu memperbaiki penglihatannya.

Tahun 800an, orang Cina membuat alat pembesar berbingkai dari kristal batu karang, kwarsa atau “beryl”. Tahun 1000, kaca pembesar, disebut “Batu Pembaca” mulai dikenal di Eropa, berbentuk bola kaca yang diletakkan di atas benda yang akan dilihat.

Tahun 1268, Roger Bacon, pendeta dan ilmuwan Inggris, menemukan kacamata baca. Tahun 1275, Marcopolo, petualang Italia ke Cina, menemukan orang Cina telah mempergunakan kacamata yang digantungkan di atas telinga.

Di Eropa kacamata mulai dikenal th 1284 di Itali oleh Salvino D’armate, pendeta dan seniman. Namun sekitar th 1300, perkembangannya terhambat oleh gerakan anti kacamata, “The Guild of Venetian Crystal workers”, yang mengharamkan kacamata:

“Nobody in the said guild of crystal workers shall dare to buy, or cause to be bought, or sell, or cause to be sold, any work of colourless glass which counterfeits crystal, for example, buttons, handles, disks for small barrels and for the eyes.

Tahun 1500 ditemukan kacamata untuk “myopia”, yang juga dipakai Paus Leo X. Saat itu kacamata mulai banyak dijual di jalan-jalan, di mana pada kacamata itu tertera goresan angka yang menunjukkan usia pemakainya.

Th 1700, kacamata menjadi simbol kebangsawanan. Berawal dari raja Philip V, permaisuri dan 500 pengawal wanitanya, yang menggunakan kacamata dari kulit penyu, kacamata menjadi mode di kalangan menengah atas di Spanyol.

Th 1760, Benjamin Franklin menciptakan kacamata bifokal, berupa perpaduan dua lensa yang ditempelkan bagian atas dan bawah begitu saja. Ini adalah awal perkembangan lensa bifokal dan multifokal.

Th 1790 kaca mulai digunakan sebagai lensa dan Venice (Itali) serta Nuremburg (Jerman) tumbuh sebagai pusat penggosokan lensa kaca yang amat terkenal. Perubahan ini diikuti oleh perubahan disain frame. Dari “monocle”, lensa tunggal yang ditempelkan di depan bahan bacaan dan pengguna kacamata menempelkan matanya sambil memicingkan mata yang sebelah dan “lorgnettes”, kacamata berbentuk gagang panjang yang dipegang dengan satu tangan dan ditempelkan pada mata untuk membaca, tahun 1800 diketemukan “oxfords”, di Perancis disebut “Pince-nez” atau “Pinch Nose”, yaitu kacamata dengan alat penyangga yang dijepitkan di hidung. Termasuk pemakai kacamata ini adalah President Theodore D Rossevelt dari AS.

Th 1826, John Isaac Hawkins, penemu, pemusik dan insinyur, menemukan lensa trifocal untuk melihat dekat, menengah dan jauh. Dan th 1884-1908 ditemukan teknologi yang menyempurnakan bifocal temuan Benyamin Franklin, menjadi bifokal dalam 1 kepingan atau “one-piece bifocals”. Tahun-tahun tersebut ditandai dengan penemuan kacamata mendekati bentuknya seperti sekarang: kacamata dengan bingkai melingkari kepala, ditambah “temples”. Kacamata mulai mempergunakan gagang menempel di kiri kanan kepala. Th 1880, mulai dikenal kacamata dalam bentuk modern, gagang melengkung dan pas menempel di daun telinga kiri dan kanan.

Akhir th 1800, lensa spheris mulai dikenal untuk mengatasi “astigmatism” atau kelainan silendris. Tahun 1938, ditemukan lensa kontak, terdiri dari lapisan film tipis dan dipasang mengambang di permukaan kornea mata di bawah bulu mata tanpa bingkai kacamata. Lensa ini mendorong revolusi di dunia selebritis: aktor-aktor merubah warna mata mereka menggunakan lensa kontak.

Tahun 1970 ditemukan bahan plastik, CR 39, sebagai pengganti kaca. Penemuan ini merubah pandangan orang terhadap kacamata. Kebutuhan massal akan kacamata memunculkan ribuan jenis frame dan jenis lensa kacamata baru, yaitu “one-hour superstores grind lenses”, lensa jadi atau siap pakai. Orang tidak perlu lagi menunggu lama untuk membeli kacamata. Mereka tinggal menentukan ukuran lensa, memilih bingkai yang sesuai, dan satu jam kemudian kacamata itu siap pakai.
Semua perkembangan ini akhirnya menuju pada satu tujuan: penciptaan lensa kacamata yang memenuhi 3 syarat: kekuatan dan kenyamanan lensa plastik, kekukuhan dan ketajaman lensa kaca dan kemampuan memperbaiki penglihatan manusia.

boneka



Boneka (dari bahasa Portugis boneca) adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya manusia atau hewan, serta tokoh-tokoh fiksi. Boneka bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua, karena pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir kuno saja boneka sudah ada. Namun fungsi, bentuk, maupun bahan pembuatnya ternyata berbeda sekali antara dulu dan sekarang.

Umumnya boneka dibuat sebagai mainan anak-anak, namun terkadang digunakan untuk fungsi fungsi ritual yang berhubungan dengan alam atau hal-hal yang bersifat gaib ataupun mistik misalnya berupa upacara upacara ritual keagamaan pada zaman dulu, permainan jelangkung, sihir ataupun upacara pemanggilan roh. Seringkali boneka ditemukan pada makam-makam kuno atau situs-situs sejarah maupun prasejarah.


Masa 3000-2000 SM
Pada zaman ini, boneka umumnya terbuat dari tanah liat, tulang, maupun patahan kayu, ataupun potongan kain. Bentuknya masih sangat sederhana dan memiliki fungsi ritual. Contohnya di Yunani dan Romawi kuno. Setiap anak perempuan harus memiliki boneka, kemudian membuatkan bajunya, dan wajib menyimpannya sampai menjelang pernikahan. Saat menjelang pernikahan, boneka itu wajib diletakkan di altar Artemis (untuk orang Yunani) ataupun altar Diana (untuk orang Romawi) untuk upacara keagamaan. Di Mesir kuno, boneka digunakan sebagai pengganti kurban manusia.

Abad ke-18
Pada zaman ini mulai tercipta boneka yang bisa berkata "Papa" dan "Mama" kalau ditekan. Ini berkat kotak suara mekanik oleh Johann Nepomuk Maelzel pada tahun 1827. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat boneka semakin variatif. Selain lilin dan soft leather, ada karet, porselin, keramik sampai selluloid.

Abad ke-19
Perkembangan boneka semakin cepat. Para pembuat boneka saling adu kemampuan untuk membuat yang terbaik. Oleh karena itu, berbagai karakter boneka bermunculan di pasaran. Yang terkenal adalah "Kewpie" (1913), boneka anak kecil yang berpipi tembam dan berperut besar biuatan Rose O'Neill dar Amerika. lalu, "Raggedy Ann" (1918), boneka kain buatan Johny Gruelle yang mencerminkan kebaikan, keberanian, dan kejujuran, serta "Bye-Lo Babby" (1922), boneka bayi baru lahir yang bisa memejamkan mata saat tidur buatan Grace Putnam dari Jerman. Aneka ekspresi dan elemen wajah boneka pun semakin lengkap. Ada yang ditambah bulu mata, lesung pipi, mulutnya dibuka sehingga giginya terlihat, kukunya diberi pewarna kuku, sampai yang bisa minum dan mengompol.

Abad ke-20
Pada zaman ini, boneka boneka di pasaran kebanyakan terbuat dari plastik dan vinil. Kelebihan boneka tidak hanya dalam ekspresi tetapi juga style. Contohnya Barbie yang muncul tahun 1959 diciptakan oleh Ruth Handler. Boneka remaja tersebut memiliki aksesoris, baju dan perlengkapan yang bermacam-macam, dan rambutnya bisa dicuci, ditata atau disisir sama seperti rambut manusia. Meski boneka modis ini bukan berarti sama dengan boneka modern yang muncul di Eropa. Fungsinya saja sudah beda. Kalau dulu menjadi patokan mode, sekarang hanya sekedar mainan.

permen karet


Permen karet sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Hal ini terbukti dari hasil penggalian para pakar arkeologis yang menemukan bekas gigitan pada benda apa saja yang dapat dikunyah oleh nenek moyang kita. Manusia memang memiliki kemampuan dalam mengunyah. Getah pohon, tulang rawan, penghapus pensil, atau apapun itu yang penting dapat dikunyah telah menjadi korban kunyahan kita J karena kita memang suka mengunyah. Mengunyah membuat kita merasa santai, membantu kita mencerna makanan, menenangkan saraf, dan dapat mencegah mabuk laut.



Permen karet yang dibungkus pertama kali diperkenalkan tahun 1848. Permen karet ini terbuat dari getah sejenis pohon cemara, Sesuatu yang suka digigit-gigit oleh penduduk asli Amerika sejak berabad-abad yang lalu. John Curtis dan adiknya mengolah permen karet ini dan menyebutnya State of Maine Pure Spruce Gum. Walaupun rasanya pahit, tetapi tetap saja laku karena harganya yang sangat murah. Kemudian Curtis memberikan rasa parafin.

permen karetUntuk seterusnya, pembuatan permen karet ini semakin berkembang. Tahun 1871, Thomas Adams menerima hak paten untuk memproduksi mesin pembuat permen karet. Tahun 1890-an, William Wrigley Jr. bereaksi dengan penemuan awalnya, Wrigley’s Juice Fruit and Spearmint dan pertama kali diluncurkan pada tahun 1893. Tahun 1906, Frank Fleer menciptakan bubblegum, walaupun permen karet ini masih sangat basah dan dengan mudah keluar begitu saja dari mulut saat dikunyah. Tahun 1928, akuntan perusahaan, Walter Diemers terus memperbaharui resep dan akhirnya menemukan resep yang tepat.

plastik


Sejarah Plastik

Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100 berita kejadian pada abad ini.

Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang digunakan.

Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun 1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini untuk menggantikan gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika saling berbenturan.

Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti kayu lunak.

Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.

Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh Louis Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera. Namun, ada masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh Charles Topham.



Demam Plastik

Tahun 1920 ditandai dengan demam plastik. Wallace Hume Carothers, ahli kimia lulusan Universitas Harvard yang mengepalai DuPont Lab, mengembangkan nylon yang pada waktu itu disebut Fiber 66. Fiber ini menggantikan bulu binatang untuk membuat sikat gigi dan stoking sutera. Pada tahun 1940-an nylon, acrylic, polyethylene, dan polimer lainnya menggantikan bahan-bahan alami yang waktu itu semakin berkurang.

novasi penting lainnya dalam plastik yaitu penemuan polyvinyl chloride (PVC) atau vinyl. Ketika mencoba untuk melekatkan karet dan metal, Waldo Semon, seorang ahli kimia di perusahaan ban B.F. Goodrich menemukan PVC. Semon juga menemukan bahwa PVC ini adalah suatu bahan yang murah, tahan lama, tahan api dan mudah dibentuk.

Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow, secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene chloride atau populer dengan sebutan saran. Saran pertama kali digunakan untuk peralatan militer, namun belakangan diketahui bahwa bahan ini cocok digunakan sebagai pembungkus makanan. Saran dapat melekat di hampir setiap perabotan seperti mangkok, piring, panci, dan bahkan di lapisan saran sendiri. Tidak heran jika saran digunakan untuk menyimpan makanan agar kesegaran makanan tersebut terjaga.

Pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O. Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory menemukan polyethylene. Temuan mereka ini mempunyai dampak yang amat besar bagi dunia. Karena bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia II bahan ini digunakan sebagai pelapis untuk kabel bawah air dan sebagai isolasi untuk radar.

Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Setelah perang berakhir, plastik ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk menyimpan makanan.

Kemudian pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama Roy Plunkett menemukan teflon. Sekarang teflon banyak digunakan untuk melapisi peralatan memasak sebagai bahan antilengket.

Selanjutnya, seorang insinyur Swiss bernama George de Maestral sangat terkesan dengan suatu jenis tumbuhan yang menggunakan ribuan kait kecil untuk menempelkan dirinya. Lalu pada tahun 1957 de Maestral meniru tumbuhan tersebut untuk membuat Velcro atau perekat dari bahan nylon.

tamiya


Sejarah Tamiya, Inc.

1946 : Yoshio Tamiya mendirikan pabrik penggergajian kayu di kota Shizuoka.

1947 : Divisi pembuatan model kit dari kayu dibentuk.

1953 : Pabrik penggergajian ditutup, Tamiya mengkhususkan diri pada pembuatan model kit dari kayu.

1960 : Tamiya, Inc. mulai memproduksi

1968 : Tamiya jadi perusahaan model kit pertama di Jepang yang ikut pameran di Nuremberg Toy Fair, Jerman.

1976 : Tamiya merilis R/C Porche 934 Turbo bertenaga listrik dengan skala 1/12. Rilis ini memacu populeritas mobil radio kontrol.

1977 : Shunsaku Tamiya jadi Presiden dan Pemimpin Eksekutif Tamiya Plastic Model, Co. Seri Mobil Sport mulai dipasarkan.

1981 : Tamiya meluncurkan Seri Sepeda Motor skala 1/12.

1984 : Shunsaku Tamiya diangkat menjadi Presiden dan Pemimpin Eksekutif Tamiya, Inc.

1987 : Mobil “Racing Mini 4WD” skala 1/32 yang diproduksi sejak setahun sebelumnya, mencapai total penjualan 10 juta unit.

1988 : Pendiri Tamiya, Inc., Yoshio Tamiya meninggal dunia pada usia 83 tahun.

1989 : Tamiya Amrica, Inc. didirikan di Los Angeles, California, Amrik. Masih pada tahun yang sama, dibuka cabangnya di Eropa.

1995 : Cabangnya di Filipina didirikan, Tamiya Philipines, Inc.

1996 : Tamiya Kakegawa R/C Circuit dibuka di Kakegawa, Shizuoka, Jepang.

SELAMAT DATANG

hALO..HALO..HALO.. apa kabar semua.. gw lagi belajar blog niih.. masih banyak butuh ilmu.. kalo ada yang mau bagi-bagi ilmu kirim dung ke email gW.. >> khairunnisa.ipa5@gmail.com